Panasnya udara dan pedasnya makanan merupakan daya tarik unik kota Surabaya. Kota terbesar kedua di Indonesia ini juga dikenal dengan sebutan kota Pahlawan. Jika ada satu kata yang tepat untuk menjelaskan Surabaya, kata itu adalah berapi - api iklimnya, sikapnya, masakkannya maupaun musiknya. Terkenal sebagai barometer musik rock di Indonesia dan masakkan pedas di Jawa. Disinilah tempat untuk bersiap - siap, setelah bekerja keras seharian, menikmati makanan pinggir jalan terbaik di negeri ini, sambil ditemani iringan musik yang hingar - bingar, inilah rock and roll.
Orang Surabaya memang terkenal blak - blakan dan memiliki pendekatan apa adanya. Sikap ini bahkan jelas terlihat pada bahasan favorit penduduk setempat dalam selera makanannya. Ketika diminta untuk merekomendasikan tempat makan mewah di Surabaya, Yayan, guide lokal, tampak ragu - ragu sebelum menjawab dengan bangga, "disini, kami tidak makan suasana. Kami makan makanan yang enak." Ini adalah sentimen yang menggema di seluruh kota. Bukan berarti tidak ada makanan mewah dengan restoran - restoran besar di kota ini, tetapi andalan populernya adalah warung pinggir jalan dan restoran kecil, tempat orang menikmati rasa masakan Jawa Timur sejati.
Setiap orang memiliki daftar warung pinggir jalan atau restoran kecil favorit mereka. Beberapa bahkan memiliki nama aneh yang mencerminkan selera humor kota Surabaya yang berbeda, misalnya "Sambal Nisan" (dinamai karena sambalnya sangat pedas), atau "Rawon Setan" (karena warung ini tiap buka pada tengah malam, dimana setan - setan banyak yang keluar).
Sebagian besar tempat makan ini merupakan usaha keluarga yang menggunakan resep turun - temurun. Seperti salah satu warung sate paling sederhana di pinggir jalan WR.Soepratman yang telah menjalankan usahanya selama 40 tahun maupun warung lontong mie di pasar Blauran yang memulai karir dengan membantu ibunya sejak tahun 1975 dan sekarang menjalankan warungnya sendiri dari pagi sampai malam. Untuk berbicara tentang makanan, Surabaya adalah kota yang tidak pernah tidur.
Apa yang membuat masakan Jawa Timur menjadi sangat istimewa? selain pasokan bahan makanan yang sangat segar dari laut dan lahan setempat, ditambah bahan alami serta juru masaknya juga ahli dalam membuat tektur dan mengolah makanan. Misalnya, Sate Kelapa dibuat dari potongan daging sapi empuk ditambah parutan kelapa yang dibakar sampai matang lalu dibubuhi saus kacang kental dan ditaburi parutan kelapa bakar kering untuk menambah kerenyahannya. Sementara itu, Semanggi Suroboyo, merupakan makanan terdiri dari sayuran daun semanggi dan kecambah (tauge) yang direbus lalu disiram dengan bumbu campuran petis, ketela rambat, kacang tanah bersama krupuk puli. Sedang untuk Lontong Balap, menyajikan kelembutan lontong nasi dengan diirisi tahu goreng, lento (potongan kacang kedelai) terus disiram kuah sayur kecambah (tauge), dan ditambahkan sambal petis pedas juga sate kerang. Sambal petis ini dibuat dari kaldu udang, cabai juga rempah - rempah yang diolah menjadi pasta yang kental. Istilah makanan lontong balap ini muncul dari cara jualan pedagang di masa lalu. Saat itu mereka berjualan menggunakan pikulan besar yang menampung dua kuali tanah liat. Dengan beban yang berat, si pedang berjalan cepat seolah sendang balapan. Tetapi sekarang sudah jarang ditemui penjual lontong balap yang pikulan untuk berkeliling, mereka berganti dengan gerobak dorong atau menetap di kawasan tertentu.
Faktor dorongan tambahan yang lain, juga terasa dalam arena musik lokal. Surabaya telah lama memasok panggung musik Indonesia dengan barisan band hard rock. Kegemarannya akan musik cadas ini diperjelas dengan banyaknya komunitas band metal maupun underground. Terlepas dari tren yang sedang naik daun, berbagai genre musik rock tumbuh subur disini, mulai dari punk rock sampai grindcore. Berbagai acara sering diadakan sehari penuh, seperti "Metal Hardcore Fest" atau "Bloody New Year" yang selalu dipenuhi penonton, walau promosinya dilakukan secara bergerilya. Di tempat para band underground meregangkan suara mereka untuk menarik hati penonton dengan lirik tentang kepedihan, ketidakadilan maupun kepahitan hidup serta tentang cinta. Sebuah stasiun radio anak muda telah membuat program acara mingguan yang menampilkan tiga band independen dari subgenre rock yang lebih luas, merupakan acara yang sangat populer. Penampilannya selalu didukung oleh band terkemuka untuk menjadikan penonton lebih beragam.
"Mau seberapa pedas yang anda inginkan? ini merupakan pertanyaan yang diajukan sebagaian besar penjaja makanan sebelum mereka menyiapkan makanan anda. Oleh karena itu, jika anda berkunjung disini, cobalah panas maksimum Surabaya. Sensasinya, seperti halnya kota yang tidak akan cepat terlupakan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar