Rabu, Januari 13

Wisata Alam Jawa Timur

Alam di Jawa Timur

Propinsi Jawa Timur mempunyai luas kawasan hutan 28,44% dan luas daratan sebesar 48.000 km. Sesuai dengan fungsinya, kawasan tersebut diklarifikasikan menjadi Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Wisata alam, Taman Hutan Raya dan Hutan. Menikmati Wisata Alam memiliki nilai – nilai tersendiri bagi wisatawan. Pesona dan memori yang penuh fenomenal tak akan hilang sepanjang masa. Disamping itu wisatawan bias diajak bersama – sama melakukan kelestarian lingkungan demi anak cucu kita.

Taman Nasional

1. Taman Nasional Baluran
Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di desa Karangtekok dan Wonorejo, kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Dalam area sepanjang jalan Raya Banyuwangi – Situbondo. Tipe ekosistem Taman Nasional Baluran terdiri dari Hutan Mangrove, Hutan Payau, Hutan Savana dan Hutan Musim (dataran tinggi dan dataran rendah). Dengan mempunyai tidak kurang dari 422 jenis flora. Tipe vegetasi utama berupa hutan musim, sehingga didalam kawasan ini banyak dijumpai tumbuhan berduri dan hanya sedikit jenis tumbuhan yang tidak menggugurkan daunnya sepanjang tahun, diantaranya Pilang (Acacia leucophloea), Kemloko (Emblica offcinace), Walikukun (Schoutenia ovala), Mimbo (Azadirachta indica) dan lain sebagainya. Fauna di dalam kawasan Taman Nasional Baluran terdiri dari jenis – jenis burung/aves yang seluruhnya ada 147 jenis, 50 jenis diantaranya terdapat di savanna dan semak belukar yang terdapat banyak adanya Ayam Hutan (Gallus Sp), Merak (Pavo muticus), Tekukur (Streptopelia Sp), Kutilang (Pycnonotus caver) dan lain – lain. Wisatawan selain bias menikmati aneka satwa di padang savanna bisa langsung berhadapan dengan satwa, atau melalui gardu pandang. Disamping itu di pantai Bama pengujung dapat menikmati panorama pantai dengan karang yang indah.

2. Taman Nasional Alas Purwo
Kawasan Taman Nasional Alas Purwo di dominasi oleh hutan hujan tropic dataran rendah dengan tipe ekosistem hutan pantai, hutan mangrove dan hutan tropis dataran rendah. Flora yang ada dikawasan ini antara lain Ketapang (Terminalia catapa), Nyamplung (Calophyllum inophylum), Kepuh (Baringtonia asiatica), Sawo kecik (Manilkara kauki) dan beberapa jenis bamboo seperti Bambu duri (Bambusa blumcana), Bambu batu (Dendrocalamus stratus), Bambu tli (Giganiochloa apus), Bambu gesing, Bambu jawa dan Bambu manggung. Fauna yang ada dikawasan ini antara lain ; Banteng (Bos Javanicus), Macan tutul (Panthera pardus), Rusa (Cervus timorensis), Kera ekor panjang (Macaca Fascicularis), Lutung (Presbytis cristata), Merak (Pavo muticus), Kangkareng (Antharococeros coranatus), Raja udang (Halcyon chloris), Elang (Spilornis chella) dan lain - lainnya. Disamping itu Taman Nasional Alas Purwo memliki keunikan pantai berpasir putih dengan deburan ombak laut selatan yang besar. Ombak yang tinggi di perairan Plengkung merupakan salah satu yang terbaik didunia untuk berselancar. Atraki yang menarik bagi wisatawan diantaranya melihat satwa Banteng dalam kelompok besar dipadang rumput/feeding ground Sandengan melalui menara pengintai. Melihat keindahan pantai pada saat surut disekitar Pancur dan deburan ombak laut selatan yang besar dengan arus yang kuat di pantai Trianggulasi, berkemah di Pancur, mandi suci di sendang Pancur,serta melihat Goa Istana, Goa padepokan, Goa Putri yang biasa dipakai meditasi/semedi. Sekitar 7km kearah barat dari pantai Trianggulasi dapat menyaksikan tempat penetasan telor Penyu dan pembesaran anak Penyu. Fasilitas yang ada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo antara lain Pusat Informasi yang terletak di Pasaranyar. Wisatawan sebelum memasuki kawasan sebaiknya mendatangi Pusat Informasi terlebih dahulu guna mendapat penjelasan, sehingga dapat memilih objek mana yang akan dikunjungi. Selain itu terdapat Pesanggrahan di Trianggulasi, Menara Pengintai di Feeding Ground, Sadengan dan Area perkemahan di pancur serta Shelter maupun Penginapan lainnya.

3. Taman Nasional Meru Betiri
Kawasan Taman Nasional Meru Betiri terletak di 2 (dua) Kabupaten yani kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Jember. Taman Nasional Meru Betiri merupakan kelompok hutan tropis yang relative masih asli,dengan tipe ekosistem hutan mangrove, hutan rawa, hutan pantai, rheopit, hutan hujan dataran rendah. Flora di Taman Nasional Meru Betiri + 293 jenis, termasuk diantaranya jenis langka dan dilindungi Balanophora fungosa yaini tumbuhan jenis parasit yang hanya disekitar Teluk Hijau, Bandealit, bunga Padmosari (Reflesi Zollingeriana). Selain itu juga terdapat banyak jenis tumbuhan yang merupakan bahan baku obat/jamu tradisional yang antara lain Cabe Jawa (Piper retrofractum), Kemukus (Piper cubeba) dan lain sebagainya.Fauna dikawasan ini ada +75 jenis, antara lain Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica)Macan Tutul (Panthera pardus), Rangkok (Buceros undulates), Babi Hutan (Sus sp), Raja Udang dan lain – lain. Untuk jenis reptilian yang utama di kawasan ini adalah Penyu Laut yang ada 4 jenis yang mendarat di Pantai Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate), Penyu Slengkrah (Lapidochelys olivacea) dan Penyu Blimbing (Dermochelys coriacea). Atraksi penyu mendarat di pantai Sukamade dan pelepasan anak penyu (Tukik) secara berkala. Sementara fasilitas penginapan sangat memadai ada di Sukamade, yang sebelumnya akan menikmati pemandangan perkebunan karet dan kakao yang sudah jarang ditemukan di dunia.

4. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Kawasan Taman Nasional ini terletak di 4 (empat) Kabupaten yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. Panorama alamnya yang sangat indah di taman Nasional Bromo Tengger Semeru, sudah lama dikenal oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawn mancanegara. Panorama tersebut antara lain berupa pemandangan G. Bromo dan G. Batok, Danau Ranupani, Ranukumbolo dan Regulo. Kawasan taman Nasional Bromo Tengger Semeru mempunyai kekhasan berupa gejala alam yang unik dan menarik serta merupakan satu – satunya kawasan konservasi di Indonesia, bahkan mungkin di Dunia yang memiliki keunikan berupa laut pasir yang berada pada ketinggian + 2.000 m dpl. Serta keindahan alamnya yang mempesona dan dominasi oleh pegunungan. Atraksi wisata yang menarik diantaranya melihat pemandangan matahari terbit (Sunrise). Untuk melihatnya bisa berangkat dari Cemorolawang jam 04.00 wib, melihat sekeliling kawah G. Bromo dengan melewati lautan pasir yang luas serta mendaki G. Semeru dan berkemah. Sedangkan diluar kawasan dapat dijumpai atraksi budaya suku Tengger. Masyarakat Tengger secara tradisionil masih mempertahankan cara – cara kehidupn yang diturunkan oleh leluhurnya dimana keunkannya merupakan daya tarik tesendiri bagi pengunjung. Upacara yang bersifat sacral dilaksanakan secara besar – besaran setiap tahun berupa upacara Kasodo dan Karo yang selalu menjadi perhatian wisatawan.

5. Taman Wisata Gunung Baung
Kawasan Taman Wisata Letaknya bergandengan dengan Kebun Raya Purwodadi di desa Cowek, kecamatan Purwosari, kabupaten Pasuruan. Flora yang ada di kawasan ini antara lain; Beringin (Ficus Benyamina), Kepuh (Sterculia foetida) dan Gondong (Ficus variegate) serta bambu (Bambussa sp). Beberapa jenis fauna yang ada diantaranya Kijang (Mutiacus muntjak), Burung Rangkok (Buceros chinoceta), Kera Abu – abu (Macaca fascicularis) dan Ayam hutan (Gallus sp). Air Terjun Coban Baung merupakan atraksi yang menarik bagi pengunjung. Selain itu juga keindahan yang bias dinikmati melalui hiking atau melihat dari menara pandang dan berkemah didalam kawasan ini sambil menikmati udara sejuk.

6. Taman Wisata Kawah Ijen
Kawasan Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Kabupaten Bondowoso, Kecamatan Klobang dan Kabupaten Banyuwangi, Kecamatan Licin. Tipe ekosistem sesuai dengan tipe vegetasi, hutan hujan tropika basah dataran tinggi. Flora yang dominant adan terdapat di lereng gunung adalah Cemara Gunung (Casuarina junghuhiniana), seadangkan yang banyak ditemukan disekitar bibir kawah adalah Mentigi (Vaccinium varingiaefolia) dan (Edelwis Anaphalis sp). Fauna di Taman Wisata Kawasan Ijen sangat terbatas.Beberapa jenis burung pegunungan biasa dijumpai tetapi untuk mamalia seperti babi hutan (Sus sp), Landak (Hystrix brachyuran javanica) dan Kijang dapat dijumpai disekitar Paltuding. Panorama yang indah dapat dinikmati di Puncak Kawah Ijen berupa pemandangan alam disekitar kawah, pemandangan ke arah kota Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso dengan menikmati udara yang dingin. Keunikan Kawah Ijen terdapat danau berwarna kehijauan berkombinasi dengan dinding kawah berwarna abu – abu dan kuning keemasan serta hitam. Dengan sisi kawah masih aktif mengeluarkan sumber gas belerang melalui dinding tepi kawah. Disini wisatawan biasa melihat penambangan belerang dilakukan pekerja secara tradisional dengan mengangkut belerang yang beratnya sekitar 70 kg dengan jarak tempuh 4 km. Pada bulan Agustus – September bias melihat mekarnya bunga Edelwiss. Disamping itu juga melihat aktifitas penambangan belerang di kawah Ijen.

7. Taman Hutan Raya R Suryo
Kawasan Taman Hutan Raya R. Suryo mempunyai tipe ekosistem hutan cemara, hutan hujan pegunungan dan padang rumput. Jenis flora yang terdapat di kawasan ini beraneka ragam, diantaranya Cemara yang membentuk tegakan homogen dengan tumbuhan bawah berupa rumput dan semak belukar, Pasang (Quetcus sp), Sumbung dan Gempur gunung. Sedang pada tegakan hutan yang homogen terdapat tumbuhan Manisrejo dan tumbuhan bawah padi – padian. Keunikan di kawasan ini terdapat sumber air panas Cangar dengan airnya yang jernih, tidak berbau belerang dengan debit air yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk mandi, bahkan ada kepercayaan dapat menyebuhkan penyakit dan membuat awet muda. Jenis fauna yang ada dikawasan ini cukup banyak diantaranya; Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Babi hutan (Sus sp), Kera ekor panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Presbytis eristata) dan lain – lain. Melihat air terjun diantaranya, air terjun Watu Ondo dengan ketinggian + 69 meter yang disekitarnya terdapat hutan alam yang masih asli + 2 km dari sumber air panas serta fenomena alam Gunung Gajahmungkur 500 meter setelah memasuki Gapuro dari arah Mojokerto.

Suaka Marga Satwa

Pulau Bawean
Kawasan ini termasuk dalam kabupaten Gresik, arah utara Pulau Jawa. Tipe ekosisitem kawasan Suaka Marga Satwa Pulau Bawean ini memiliki hutan tropis dataran rendah yang dapat dikelompokkan menjadi hutan primer, hutan sekunder dan hutan tanaman jati. Flora dikawasan ini meliputi jenis Sape (Symplocos denophylla), Pangopa (Eugenia lepidocarpa), Antidesma Montana, Psychotria sp, Gondang (Ficus variegeta) dan Kayu tutup (Macaranga tamarius). Sedang untuk fauna terdapat Rusa Bawean (Axiss kuhlii), Musang (Vivericula mulaccensis), Keluang (Pteropus alecto), Burung Pergai (Fregata minor), Biawak (Varanus salvator) dan lain – lainnya. Sisi lain yang bias dinikmati wisatawan selain kawasan hutan lindung adalah hutan produktif yang kebanyakan dikelola oleh pihak PT. Perhutani Unit II Jawa Timur. Mayoritas ekosistemnya terdiri dari hutan pinus, johar atau sengon. Fauna yang ada hanya kera dan penangkaran rusa. Untuk wisatawan bisa melakukan kegiatan memancing, camping ground, tracking dan kegiatan out bound.

a. Coban Rondo, Pelangi dan Talur
Coban Rondo terletak di desa Pandesan, Pujon kabupaten Malang. Pemikat utama Coban Rondo adalah air terjun yang sangat indah. Jalan – jalan lintas hutan merupakan aktifitas menarik dengan menikmati suara air terjun dan kicauan burung di dusun. Bagi yang suka camping, manajemen perhutani menyediakan air yang sangat luas untuk mendukung aktifitas out bound, fasilitas lainya disediakan kamar ganti, rumah makan, toko souvenir dan sekali - kali ada atraksi gajah. Tidak beda dengan Coban Ronda, wisata alam gunung Coban Pelangi yang terletak di desa Klakah, Ponco Kusumo, Malang dan Coban Talun di desa Talun memberikan arah yang sama dengan Coban Rondo Bumi Air, Batu.

b. Air terjun Kakek Bodo
Kawasan ini merupakan hutan pinus dan taman bunga yang sejuk untuk mencapai air terjun Kakek Bodo diperlukan waktu sekitar 40 menit dengan kondisi jalan menanjak bagus. Kawasan kakek Bodo cocok untuk rekreasi keluarga, dengan aneka permainan yang sangat memadai. Didepan pintu gerbang wisata Kakek Bodo yang terletak di desa Pencalukan, Prigen Kabupaten Pasuruan, disediakan kuda yang bias dimanfaatkan oleh pengujung. Fasilitas Penginapan sangat memadai dan kawasan ini terdapat juga air terjun Rambut Moyo.

c. Padusan Dlundung
Merupakan area Bumi Perkemahan, air terjun dan wisata lintas hutan. Keistimewaan kawasan Padusan yang terletak di desa Padusan, Pacet, Mojokerto. Kolam air hangat konon dapat menyembuhkan penyakit kulit dan gatal – gatal. Segala fasilitas banyak tersedian disini. Seadng Dlundung di desa Kemlohu, Trawas, Mojokerto berdekatan dengan Padusan adalah air terjun Coban Canggu.

d. Air Terjun Sedudo
Derasnya ari yang jatuh setinggi 80 m di desa Seloliman, Sawahan Kabupaten Ngajuk membikin takjub wisatawan yang datang. Masyarakat setempat meyakini Air terjun Sedudo memiliki nilai magis dan sacral. Yang konon siapa yang mandi di pancuran air terjun Sedudo akan menjadi awet muda. Sehingga setiap tahun pada bulan Syuro Pemerintah setempat menyelenggarakan upacara adapt mandi sedudo yang dihadiri ribuan wisatawan. Fasilitas yang ada; kamar mandi, toilet, camping ground melengkapi keinginan wisatawan untuk lama tinggal disini.

e. Sarangan dan Mojosemi
Keduanya merupakan hutan pinus dan terdapat air terjun, yang berada di desa Ngancar, Plaosan, kabupaten Magetan. Dengan objek wisata yang sangat terkenal Telaga Sarangan. Cocok untuk camping ground, berkuda dan untuk mencapainya harus berjalan sekitar 2 km. Bila pendakian di teruskan dari Sarangan maka akan sampai di puncak Lereng Gunung Lawu yakni Cemoro Sewu. Disini wisatawn dapat menikmati panorama pegunungan yang indah.

f. Tancak Kembar
Agak sulit untuk mencapai air terjun Tancak Kembar di Kupang Wringin, Kabupaten Bondowoso ini. Jalan berkelok dan terdapat tanjakan yang curam. Konon limpahan air terjun ini dapat menyembuhkan penyakit mata. Memasuki hutan Arak – arak Bondowoso menuju air terjun, wisatawan dapat menikmati kebun tembakau rakyat, dimana pada saat panen mereka merajang sendiri dan dijemur di depan rumah masing – masing.

g. Gunung Raung
Bagi mereka yang punya hobi mendaki, silahkan dating ke Gunung Raung. Melewati hutan rimba dan lindung yang masih alami. Berikutnya menikmati hutan pinus dan padang savanna yang indah. Gunung Raung termasuk deretan dalam pegunungan Ijen, terletak di desa Sumber Wringin, Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso. Para pendaki wajib lapor dahulu sebelum mendaki di Pos I Pesanggrahan Sumber Wringin. Dan jangan lupa membawa perlengkapan secukupnya.

h. Gunung Kelud
Menikmati pemandangan di puncak Gunung Kelud sangat menawan, selain hawa sejuk juga ada panorama kebun kopi dan nanas. Gunung Kelud ada di desa Sugih waras, Ngancar, Kediri. Di dalam kawah ada pemandangan yang sangat indah dan berwarna kehijau – hijauan. Dari pncak menuju kawah harus melewati terowongan yang dibuat pada saat pendudukan tentera Jepang sekitar 100 meter. Di kawah Gunung Kelud setiap tahun diselenggarakan upacara sesaji bersih desa sebagai tanda syukur dan memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di Kediri juga ada terdapat Air Terjun Irenggolo yang berada di kecamatan Semen, Kediri.

i. Danau (Ranu)
Beberapa Danau atau Ranu yang ada di Jawa Timur diantaranya Ranu Bedali, Ranu Klakah dan Ranu Pakis yang semuanya ada di Kecamatan Klakah, Lumajang. Sedangkan Ranu Pane di desa Pane, Senduro, Lumajang.

Tidak ada komentar: